BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi. Hal
tersebut diperkuat dalam Merdeka.com bahwa Indonesia menduduki urutan
keempat negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Tidak hanya itu,
secara kualitas Indonesia berada pada urutan 108 dari 187 jumlah negara yang
dilihat dari kategori Indeks Pembangunan Manusia (United Nations Development
Programme- undp.org). Dengan jumlah penduduk tersebut memaksa Indonesia harus
berbenah menjawab tantangan zaman yang setiap waktu berubah. Kehidupan modern
dan global sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berpengaruh terhadap masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, pembangunan di segala aspek kehidupan harus dilaksanakan dengan
berdasar pada kemajuan yang di bawah oleh arus dari luar.
Manusia
sebagai motor penggerak harus terlebih dahulu dibenahi, sebab jumalah Sarjana
Doktoral yang dimiliki Indonesia untuk saat ini per 1 juta penduduk hanya 143
orang sarjana, sedangkan Malaysia sudah mencapai 509 orang (Kompas.com). olehnya
itu, pembangunan pada sektor Sumber Daya Manusia (SDM) ini menjadi dasar akan
pembangunan pada sektor yang lain. Kekayaan Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh
Indonesia sebenarnya berbanding lurus dengan jumlah Sumber Daya Manusia, tetapi
tidak berbanding lurus dengan daya saing yang dimiliki oleh setiap Sumber Daya
Manusia tersebut. Sebenarnya, sejak dulu pemerintah telah menyimpan perhatian
pada Sumber Daya yang dimiliki oleh negara, namun perhatian itu hanya sekadar
perhatian saja, tidak secara penuh. Karena nyatanya, hanya segelintir orang
yang memiliki daya saing yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi pula.
Keresahan
atau kegelisahan yang timbul sebagai akibat atau pengaruh dari luar yang seolah
membuat Indonesia berpangkuh tangan pada negara lain, menyadarkan pemerintah
untuk memanfaatkan serta membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya,
jumlahnya banyak, dan masih sangat produktif sehingga memiliki daya saing yang
juga tidak tertandingi nantinya. Oleh karena itu, pemerintah mengalokasikan
sebagian anggaran negara dan kemudian membentuk suatu badan yang khusus menangani
Beasiswa. Sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 mengamanahkan bahwa
sekurang-kurangnya dua puluh persen Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
(APBN) adalah untuk fungsi pendidikan. Pemerintah dan DPR RI pada tahun 2010
melalui UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010 menyepakati bahwa sebagian
dana dari alokasi dana fungsi pendidikan dalam APBN-P tersebut dijadikan
sebagai Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola dengan
mekanisme pengelolaan dana abadi (endowment fund) oleh sebuah Badan
Layanan Umum (BLU).
Salah
satu beasiswa terbesar di Indonesia adalah Beasiswa Lembaga Pengelolah Dana
Pendidikan yang kemudian disingkat dengan Beasiswa LPDP. Beasiswa ini sangat
buming dan menjadi incaran hampir semua pelajar di Indonesia yang ingin melanjutkan
pendidikannya. Tetapi diperuntukkan untuk putra-putri terbaik yang dimiliki
oleh Indoneisa yang dapat menjangkau segala lapisan masyarakat dengan berbagai
macam jenis beasiswa yang ditawarkan. Namun, tentunya hanya putra-putri yang
memiliki kemampuan yang menjamin, serta berdedikasi tinggi buat bangsa yang
akan diterima.
Bertitik
tolak dari bentuk pembangunan pada masyarakat tersebut, penulis tertarik dan
merasa perlu membahas lebih lanjut mengenai Pembangunan Sosial melalui Beasiswa
LPDP.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana pembangunan
sosial melalui Beasiswa LPDP?
2. Bagaimana
pengaruh pembangunan sosial melalui beasiswa LPDP untuk Indonesia?
3.
Bagaimana peran PLS
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan oleh pemerintah
melalui pemberian Beasiswa LPDP?
Tujuan
Makalah
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mendeskripsikan:
1.
Pembangunan sosial
melalui Beasiswa LPDP
2. Dampak
pembangunan sosial melalui beasiswa LPDP untuk Indonesia
3.
Peran PLS dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan oleh pemerintah melalui
pemberian Beasiswa LPDP?
Manfaat
Makalah
Penulisan makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.
1.
Manfaat Teoretis
Penulisan
makalah ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam pengembangan teori khususnya
berkaitan dengan teori pembangunan sosial yang terjadi dalam masyarakat
sehingga dapat menjadi salah satu sumber dalam peningkatan mutu Pendidikan Luar
Sekolah.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Masyarakat
Penulisan makalah ini
dapat menjadi penambahan informasi untuk masyarakat terutama yang ingin
melanjutkan pendidikan namun terkendala oleh biaya sehingga nantinya dapat
mengambil bagian dalam proses pembangunan manusia Indonesia dan turut andil
dalam proses pembangunan Indonesia.
b. Bagi
Pemerintah
Manfaat penulisan bagi
pemerintah yaitu dapat tetap menyediakan beasiswa atau dalam bentuk lain dalam
hal pembangunan sumber daya manusia sebab ada banyak potensi-potensi yang
sebenarnya dimiliki oleh manusia Indonesia namun tersembunyi dan tidak
tersalurkan dengan baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
Deskripsi Kasus
Beasiswa LPDP
merupakan salah satu beasiswa terbesar yang saat ini dimiliki oleh Indonesia. Berada
dalam naungan pemerintah. Menteri Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 252/PMK.01/2011 tanggal 28 Desember 2011 menetapkan Organisasi dan Tata
Kelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan sebagai sebuah lembaga non eselon yang
langsung bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan berpedoman pada
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Penyantun LPDP (Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama). Melalui
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 18/KMK.05/2012 tanggal 30 Januari 2012,
LPDP ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pola keuangan
Badana Layanan Umum. Namun, saat ini bertambah satu kementrian yang menjadi
Dewan Penyantun LPDP yaitu Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan
Tinggi. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2015 LPDP merupakan beasiswa dengan Awardee terbanyak.
Ada beberapa
jenis beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP untuk putra-putri terbaik bangsa,
terutama sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Sasaran Bidang Ilmu BPI
sesuai prioritasnya adalah: Bidang Teknik, Sains, Pertanian, Kelautan dan
Perikanan, Kedokteran dan Kesehatan, Akuntansi dan Keuangan, Hukum, Agama,
Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Budaya, seni dan Bahasa. Sselain itu, Program
Magister dan Doktoral juga memiliki tema prioritas, yaitu: Kemaritiman,
Perikanan, Pertanian, Ketahanan Energi, ketahanan Pangan, Industri Kreatif,
Manajemen Pendidikan, Teknologi Transportasi, Teknologi Pertahanan dan
Keamanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Kedokteran dan
Kesehatan, Keperawatan, Lingkungan Hidup, Keagamaan, Keterampilan,
Ekonomi/Keuangan Syariah, Budaya/Bahasa, dan Hukum Bisnis Internasional. Beasiswa-beasiswa
ini memiliki persyaratan atau ketentuan yang berbeda-beda. Jenis beasiswa
tersebut antara lain:
1.
Beasiswa Magister dan
Doktor
Beasiswa ini
diperuntukkan untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program
Doktoral di Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri. Sasaran pelamar BPI
Program Magister dan Doktoral adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang
mempunyai kemampuan akademik yang unggul dan jiwa kepemimpinan yang kuat serta
berkeinginan untuk melaksanakan studi lanjut pada program Magister atau program
Doktoral pada perguruan tinggi tujuan LPDP baik pada bidang ilmu yang sama
maupun berbeda dengan bidang ilmu pada jenjang pendidikan sebelumnya.
2.
Beasiswa Tesis dan
Disertasi
Beasiswa
Pendidikan Indonesia (BPI) program Tesis/Disertasi ditujukan bagi para
mahasiswa Magister atau Doktoral yang memiliki keterbatasan dana untuk
menyelesaikan tesis/disertasinya, baik yang sedang belajar di dalam negeri
maupun luar negeri. Tujuan program ini adalah untuk mempercepat tersedianya
lulusan Magister atau Doktoral yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi
bagi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Beasiswa Afirmasi
Beasiswa
ini diperuntukkan untuk putra-putri Indonesia yang berasal dari daerah
perbatasan, yaitu: wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan
demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.
Kawasan perbatasan terdiri dari kawasan perbatasan darat dan laut, yang
tersebar secara luas dengan tipologi yang beragam, mulai dari pedalaman hingga
pulau-pulau kecil terdepan (terluar); Daerah tertinggal; yaitu daerah dengan
pencapaian pembangunan yang rendah dan diperhitungkan memiliki indeks kemajuan
pembangunan ekonomi dan sumberdaya manusia di bawah rata-rata indeks nasional; Alumni
penerima Bidikmisi dan kelompok masyarakat berprestasi dari keluarga miskin
yang memiliki IPK Minimal 3,50; dan Kelompok masyarakat yang telah berjasa
membawa nama bangsa Indonesia dalam bidang olah raga dan seni budaya baik di
tingkat nasional maupun internasional. Untuk
mengakomodasi kebutuhan tersebut, LPDP mengeluarkan kebijakan Beasiswa Afirmasi
untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan perlakuan khusus.
4.
Beasiswa Pendidikan
Dokter Spesialis
Beasiswa
Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis adalah program beasiswa yang dibiayai
oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada
program spesialis di Perguruan Tinggi di dalam negeri. Sasaran
bidang ilmu Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, sesuai prioritasnya adalah Spesialis Obstetri & Ginekologi,
Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anastesiologi, Spesialis
Bedah, Spesialis Radiologi, Patologi Klinik, Rehabilitasi Medik, dan
dimungkinkan program spesialis lain yang ada dalam daftar LPDP.
5.
Presidential
Scholarship
Program beasiswa
magister & doktor yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia melalui LPDP
dengan menggunakan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola
oleh LPDP bekerjasama dengan pihak Kepresidenan RI untuk menempuh studi pada
perguruan tinggi terbaik di dunia. “Indonesia Presidential Scholarship” (IPS)
bertujuan menyiapkan generasi emas Indonesia melalui SDM yang berkualitas baik
sebagai pemimpin maupun ilmuwan di berbagai bidang dalam rangka menyiapkan
Indonesia negara yang maju pada 100 tahun kemerdekaan RI pada tahun 2045.
Melekatnya Lembaga Kepresidenan dalam program beasiswa ini merupakan wujud
komitmen tertinggi pemerintah Indonesia terhadap pembangunan sumber daya
manusia Indonesia dalam rangka kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Pengaruh peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang terjadi sebagai akibat dari kehadiran beasiswa
LPDP
Pemberian
beasiswa LPDP oleh pemerintah merupakan langkah yang tepat untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik atau bersifat positif karena melalui
pembangunan manusia yang difasilitasi dan dibiayai untuk melanjutkan pendidikan
baik dalam negeri maupun luar negeri. Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki
Indonesia berada dalam kategori yang jumlah banyak. Tujuan pemerintah
memberikan beasiswa tidak lain dan tidak bukan adalah turut andil dalam
Pembangunan dalam segala sektor, sebab jika manusia Indonesia tercetak dengan
baik maka akan memberikan daya saing yang menjadi perhitungan dan mengubah
Indonesia.
Beberapa
prioritas yang menjadi fokus LPDP sesuai dengan karakter dan iklim Indonesia,
yaitu Kemaritiman, Perikanan, Pertanian, Ketahanan Energi, ketahanan Pangan,
Industri Kreatif, Manajemen Pendidikan, Teknologi Transportasi, Teknologi
Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi
Kedokteran dan Kesehatan, Keperawatan, Lingkungan Hidup, Keagamaan,
Keterampilan, Ekonomi/Keuangan Syariah, Budaya/Bahasa, dan Hukum Bisnis
Internasional, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk semua jurusan atau sektor
pembangunan atau bidang lain. Beasiswa ini mendukung
ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas
serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mempunyai visi masa depan
bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa depan.
Beasiswa berfokus pada pembangunan sumber daya manusia
melalui sektor pendidikan. Putra-putri terbaik bangsa yang tentunya terpilih di
sekolahkan baik ke luar negeri maupun di dalam negeri, tetapi sebenarnya sangat
difokuskan yang ingin lanjut ke luar negeri karena budaya, iklim, situasi, dan
sebagainya di luar negeri sangat berbeda dengan yang ada di dalam negeri. Di
samping itu, beasiswa ini dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat mulai
dari yang tidak mampu, termasuk dalam daerah 3T atau perbatasan, dan juga dari
kalangan yang mampu secara finansial, tetapi tentunya harus memiliki kecerdasan
yang mumpuni.
Teori Pembangunan Sosial
1. Teori
Modernisasi
Modernisasi mengandung
3 makna, yang pertama makna yang sangat umum meliputi seluruh perubahan sosial
yang progresif dimana masyarakat bergerak maju. Sedangkan yang kedua bermakna
historis menyangkut transformasi sosial, politik, ekonomi, kultural dan mental
yang dialami Barat sejak abad ke-16 dan mencapai puncaknya di abad 19 dan 20.
Makna yang kedua ini sering disebut dengan “modernitas” yang meliputi proses
industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi, birokratisasi, demokratisasi,
pengaruh kapitalisme, individualisme dan motivasi untuk berprestasi,
meningkatnya pengaruh akal dan sains. Makna modernisasi yang ketiga paling
khusus dan hanya mengacu pada masyarakat terbelakang atau tertinggal dan
berupaya untuk mengejar ketertinggalan dari masyarakat yang lebih maju terlebih
dahulu (Sztompka, 1993: 149). Pada teori tersebut sesuai dengan yang saat ini
dihadapi oleh Indonesia. Dan melalui beasiswa LPDP, Indonesia dapat bergerak
untuk mengahadapi dunia global yang sangan modern dengan mengualitaskan sumber
daya manusianya atau bersifat progresif.
2. Teori
Kebutuhan McCelland
Teori
kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan
hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan
motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai
standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat
orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah
dan akrab dalam lingkungan organisasi. McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki
dorongan yang kuat untuk berhasil. Ada tiga kebutuhan
manusia yang mempengaruhi, yaitu kebutuhan
akan pencapaian (nAch), Kebutuhan kekuatan (nPow), dan nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial
yang baik dalam lingkungan kerja. Selain itu, terdapat
juga tiga jenis motivasi, yaitu: pertama, Motivasi
pencapaian (n-Acc), dalam hal ini Individu-individu dengan kebutuhan prestasi yang
tinggi sangat termotivasi dengan bersaing dan menantang pekerjaan. Mereka
mencari peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka memiliki keinginan yang kuat
untuk umpan balik pada prestasi mereka. Kedua, Motivasi kekuasaan (n-Pow)
merupakan Individu-individu yang
termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan kuat untuk menjadi berpengaruh
dan mengendalikan. Mereka ingin pandangan dan ide-ide mereka harus
mendominasi dan dengan demikian, mereka ingin memimpin.
Ketiga, Motivasi hubungan / affiliasi (n-Aff)
merupakan Individu-individu yang
termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan untuk lingkungan yang ramah dan
mendukung. Individu tersebut yang berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang
ingin disukai oleh orang lain. Dari teori tersebut,
Beasiswa LPDP memfasilitasi generasi Indonesia agar dapat termotivasi belajar
dan berprestasi sehingga kebutuhan-kebutuhan di atas dapat terpenuhi, terutama
berkaitan dengan pencapaian.
3. Teori
Pembangunan Manusia
Teori pembangunan
manusia menekankan pada aspek keterampilan. Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi barang-barang material. Selain itu pembangunan juga harus menciptakan
kondisi-kondisi yang membuat manusia bisa mengembangkan
kreativitasnya. Bagaimanapun juga,
pembangunan pada akhirnya harus ditujukan
pada pembangunan manusia. Manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif.
Kedua teori
tersebut sesuai dengan yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Dan melalui
beasiswa LPDP, Indonesia dapat bergerak untuk mengahadapi dunia global yang
sangat modern dengan mengualitaskan sumber daya manusianya atau bersifat
progresif.
Peran
PLS
PLS masuk dalam
garis bidang prioritas LPDP. PLS sangat berperan penting dalam pembangunan
sosial terutama pembangunan sumber daya manusia karena PLS bersentuhan langsung
dengan masyarakat. Dalam hal ini, PLS juga dapat turut andil mempersiapkan
putra-putri Indonesia menjadi putra-putri terbaik yang nantinya menjadi bagian
atau mendapatkan beasiswa LPDP tersebut. Berbagai peran PLS dalam hal
keikutsertaan dan turut andil dalam pembangunan manusia Indonesia adalah:
1. PLS
berperan dalam hal fasilitator dalam artian media komunikasi dari beasiswa LPDP
ke masyarakat luas.
2. Peran
yang dapat dibentuk atau dilakukan untuk pengembangan di dalam masyarakat
dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan yang dimaksud adalah pembekalan
dalam bentuk fasilitator atau pun pendampingan yang dapat dilakukan dengan
beberapa proses, seperti yang dikemukakan oleh Sulistiyani (dalam Miradj dan
Sumarno, 2014: 106): 1) Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku, merupakan
tahap persiapan dalam proses pemberdayaan masyarakat. Tahap ini lebih
menekankan pada sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran
masyarakat tentang kondisi kehidupan saat ini. Penyadaran dalam hal ini yaitu
membuka keinginan dan kesadaran masyarakat tentang kondisi kehidupan saat ini
agar tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga masyarakat dan bangsa.
Masyarakat dituntut untuk peka, berpikir terbuka dan juga bertanggung jawab.;
2) Tahap proses transformasi pengetahuan dan kecakapan keterampilan dapat
berlangsung baik, penuh dengan semangat dan berjalan efektif jika tahap pertama
telah terkondisi dengan baik. Transformasi pengetahuan dan kecakapan
keterampilan dapat dilakukan dengan pemberian kursus-kursus, terutama kursus
TOEFL atau bahasa asing yang menjadi syarat dalam pendaftaran Beasiswa LPDP,
sekaligus syarat melanjutkan pendidikan. Selain itu, juga dapat memberikan penguatan
terhadap bidang yang diinginkan atau yang menjadi fokus; 3) Tahap pengayaan
atau peningkatan intelektualitas dan kecakapan keterampilan yang diperlukan,
agar mereka dapat membentuk kemandirian sehingga nantinya dapat menjadi agen
perubahan atau pemb
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pemberian
beasiswa LPDP oleh pemerintah merupakan langkah yang tepat untuk melakukan
perubahan karena manusia sebagai motor penggerak harus terlebih dahulu
dibenahi. Pembangunan pada sektor Sumber Daya Manusia (SDM) ini menjadi dasar
akan pembanguan pada sektor yang lain.
2. Peran
Pendidikan Luar Sekolah dalam pembangunan sosial terutama pembangunan sumber daya
manusia karena PLS bersentuhan langsung dengan masyarakat. Beberapa bentuk
peran yang dapat dilakukan oleh PLS yaitu penyadaran akan tanggung jawab dan
pembentukan perilaku, transformasi pengetahuan dan kecakapan keterampilan
(pendampingan dan penguatan), dan pengayaan, serta fasilitator atau sebagai
media komunikasi dari beasiswa LPDP ke masyarakat luas.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dipaparkan, penulis berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik
kesempatan yang diberikan oleh pemerintah untuk turut andil dan mengambil
bagian dalam proses pembangunan sosial dalam hal ini pembangunan Indonesia
secara keseluruhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Miradj,
Safri & Sumarno. 2014. “Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses
Pendidikan Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten
Halmahera Barat”Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, vol. 9, no. 8,
pp. 101-112.
Santoso,
Pudjio. 2012. Teori Pembangunan.
[online]. http://psantoso-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-42166-Umum-Teori%20Pembangunan.html
Diakses: 7 Mei 2015.
Sztompka, Piotr. 2005 Sosiologi
Perubahan Sosial. Terjemahan Alimandan. Jakarta: Prenada Media.